Google search engine
BerandaBerita lainnyaMenteri Sosial Saifullah Yusuf Tinjau Sekolah Rakyat di Cirebon, Pastikan Perbaikan Sarana...

Menteri Sosial Saifullah Yusuf Tinjau Sekolah Rakyat di Cirebon, Pastikan Perbaikan Sarana dan SDM

Jabartrend.id – CIREBON Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat di Kota Cirebon, Rabu 13 Agustus 2025.

Dalam kunjungan tersebut, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki sarana dan prasarana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekolah tersebut.

“Kita terus memperbaiki, termasuk yang kaitannya dengan sarana-prasarana. Di sini masih memerlukan perbaikan di beberapa titik, seperti penambahan pagar, peningkatan keamanan dan kenyamanan. Untuk SDM seperti cleaning service juga perlu kita lengkapi,” ujar Saifullah Yusuf.

Menurutnya, meski masih ada kekurangan, proses pembelajaran di Sekolah Rakyat Cirebon sudah berjalan dengan baik.

Tantangan di Cirebon dinilai cukup besar karena pembelajaran diperuntukkan bagi anak-anak tingkat sekolah dasar, yang membutuhkan kesabaran dan kerja keras dari para guru.

Menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini mengajak pemerintah daerah di semua tingkatan untuk ikut terlibat dalam mendukung Sekolah Rakyat.

“Kita intinya kolaborasi. Pemerintah daerah perlu ikut mengawasi, memperkuat, dan membantu hal-hal yang dibutuhkan,” tegasnya.

Secara nasional, saat ini terdapat sekitar 70 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi, dan pada 16 Agustus mendatang jumlahnya akan bertambah menjadi 100 titik.

Jumlah siswa yang kini mencapai sekitar 7.000 orang diproyeksikan akan meningkat menjadi lebih dari 15.000 siswa hingga akhir tahun.

Kurikulum di Sekolah Rakyat mencakup pendidikan formal, pendidikan karakter, serta pendidikan keterampilan sesuai minat dan bakat siswa.

Bagi siswa yang berpotensi melanjutkan ke perguruan tinggi, pemerintah akan memberikan pembinaan khusus. Sementara bagi yang ingin mengembangkan keterampilan, akan diarahkan sesuai bidang yang diminati.

Terkait isu siswa dan guru yang mundur, Gus Ipul menjelaskan bahwa pergantian segera dilakukan. Alasan mundur siswa umumnya karena kerinduan pada keluarga (homesick) atau masalah kesehatan.

“Jika ada yang sakit, sesuai arahan Presiden, akan kami tangani sampai sembuh sebelum kembali belajar,” jelasnya.

Program Sekolah Rakyat juga dirancang fleksibel dengan konsep multi-entry, multi-exit, sehingga bisa menampung anak usia sekolah dasar hingga SMA yang putus sekolah.

“Bahkan ada siswa kelas 1 SMA yang sebelumnya belum bisa membaca, namun menunjukkan kemajuan signifikan setelah dibimbing guru,” tutupnya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments